jcm-logo

Menjadi Kristen – Jalan Sempit Menuju Kehidupan Kekal

Salam dalam nama Tuhan, tampaknya banyak dari kita mengartikan bahwa jika kelahiran kita terjadi dalam keluarga Kristen atau jika kita telah menerima baptisan dalam nama Yesus maka kita bebas sekarang. Seolah-olah kami tidak memiliki tanggung jawab apa pun sekarang, kami telah mendapat Keselamatan. Tapi ini adalah kesalahpahaman. Menjadi seorang Kristen adalah tanggung jawab besar yang kita bawa bersama kita setiap saat dan setiap hari. Dan itu adalah tugas kita untuk memenuhinya sampai nafas terakhir.

Saya setuju bahwa Kitab Suci meminta kita untuk melakukan banyak hal yang sulit untuk dituruti oleh manusia. Seperti memaafkan musuh, membantu orang lain dengan berbagi harta kita dengan mereka, dan tidak menghakimi orang lain. Ini juga benar bahwa pada banyak kesempatan manusia jatuh dalam godaan karena keinginan fisik dan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Firman Tuhan. Tapi ini sidangnya! Ini adalah ujian bahwa kita harus menjaga diri kita dan iman kita kuat dalam keadaan apa pun. Dan tidak melakukan tindakan apa pun yang bertentangan dengan Kitab Suci.

Matius Pasal 7 Ayat 13-14; Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.

Ayat ini mengajarkan kita bahwa perjalanan Kekristenan yang telah kita mulai, yang pasti melalui pintu kecil dan jalan sempit, kita jelas menghadapi kesulitan dan menghadapi godaan juga tetapi akhirnya pintu kecil ini dan jalan sempit ini membawa kita ke tujuan kita yang adalah hidup tanpa akhir, kehidupan yang dijanjikan kepada kita oleh Kristus Sendiri. Itu sebabnya ingat; menjadi orang Kristen adalah tanggung jawab besar dan kita harus menjaga diri kita dan iman kita kuat dalam situasi apa pun, waktu yang sulit, atau percobaan. Jangan pernah melawan Firman Tuhanmu. Dan ingatlah; apa pun yang tidak sesuai dengan Alkitab seharusnya tidak menjadi bagian dari kehidupan kita. Amin.

David Rothfuss